dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.
Sekarang mata-Ku terbuka dan telinga-Ku menaruh perhatian kepada doa dari tempat ini.
Sekarang telah Kupilih dan Kukuduskan rumah ini, supaya nama-Ku tinggal di situ untuk selama-lamanya, maka mata-Ku dan hati-Ku akan ada di situ sepanjang masa.
( II tawarikh 7:14-16 )

Rabu, 13 April 2011

MILIKILAH PENUNDUKAN DIRI!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 April 2011


Baca:  Yakobus 4:6-10

"Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!"  Yakobus 4:7

Menurut kamus Webster, arti kata penundukan diri adalah: secara sukarela berserah kepada satu sama lain; menyerahkan rencana-rencana atau tujuan seseorang kepada orang lain.  Jadi penundukan diri membawa seseorang berada di bawah kepemimpinan orang lain.  Begitu pula sebagai umat Tuhan kita harus memiliki penundukan diri kepada Tuhan, hidup seturut dengan kehendak Nya serta mau dipimpin olehNya.  Untuk memiliki penundukan diri tidaklah mudah karena membutuhkan kerendahan hati.  Alkitab tegas menyatakan,  "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."  (ayat 6b).  Namun di zaman sekarang ini sulit rasanya menemukan orang yang punya krendahan hati.  kebanyakan orang cenderung menjadi congkak dan suka membanggakan diri sendiri, apalagi kalau ia kaya atau berpangkat.

     Penundukan diri dari kerendahan hati itu 'satu paket', tak terpisahkan.  Ketika kita tunduk kepada Tuhan berarti kita mengikuti jalan-jalanNya dengan setia,  "Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi.  Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela."  (Wahyu 15:4b, 5), serta mau dibentuk dan dikoreksi.  Ketika kita tunduk kepada Tuhan berarti Tuhanlah yang memegang kendali hidup kita sehingga kita pun beroleh kekuatan untuk melewati setiap pencobaan demi pencobaan yang dilepaskan Iblis.  Penundukan diri harus tumbuh dari diri kita dan itu merupakan tindakan nyata setiap hari, bukan hanya waktu-waktu tertentu saja.

     Untuk tunduk kepada Tuhan ada harga yang harus kita bayar!  Kita harus 'mati' terhadap daging,  "Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging - karena keduanya bertentangan - ..."  (Galatia 5:17).  Ketika kita mati terhadap daging kita, kehidupan kita akan berdampak bagi orang lain karena kuasa Tuhan akan bekerja dalam kita.  Yesus adalah teladan utama dalam hal penundukan diri; Dia tunduk dan hidup taat sepenuhnya kepada kehendak Bapa. Dampaknya adalah dalam diri Yesus mengalir kuasa dan otoritas sorga sehingga Dia sanggup melakukan perkara-perkara besar dan ajaib.

Tunduk kepada Tuhan berarti tunduk kepada firmanNya dan melakukan firman itu melalui tindakan nyata, bukan sekedar ucapan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar