dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.
Sekarang mata-Ku terbuka dan telinga-Ku menaruh perhatian kepada doa dari tempat ini.
Sekarang telah Kupilih dan Kukuduskan rumah ini, supaya nama-Ku tinggal di situ untuk selama-lamanya, maka mata-Ku dan hati-Ku akan ada di situ sepanjang masa.
( II tawarikh 7:14-16 )

Kamis, 24 Maret 2011

SUKA MEMBERI ATAU SUKA MENERIMA?

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Maret 2011

Baca:  2 Korintus 9:6-15

"Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga."  2 Korintus 9:6

Memiliki kasih dan suka memberi adalah karakter yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya.  Jika ada orang Kristen yang tidak punya kasih, pelit dan tidak suka memberi berarti belum melakukan kehendak Tuhan, padahal firmanNya jelas menyatakan,  "Berilah dan kamu akan diberi:  suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."  (Lukas 6:38)

     Orang Kristen yang tidak punya kasih dan tidak pernah memberi kepada orang lain tak ada bedanya dengan keberadaan Laut Mati.  Laut Mati adalah danau atau laut yang airnya tidak dapat diminum karena telah terkontaminasi dan berbau busuk. Kandungan garam di Laut Mati sangat tinggi dan bisa dikatakan bahwa Laut Mati adalah salah satu lingkungan yang paling tidak ramah di dunia.  Ikan-ikan tidak dapat bertahan hidup di sana.  Secara geografis Laut Mati dialiri oleh sungai Yordan yang bermuara ke laut ini, namun tidak seperti danau lain, Laut Mati tidak memiliki saluran ke luar;  laut ini hanya terus menampung air sungai sehingga semua air segar yang mengalir ke dalamnhya lambat laun menjadi busuk.

     Itulah gambaran yang tepat mengenai orang yang hidup mementingkan diri sendiri;  orang yang selalu mengharapkan untuk diberi tetapi tidak suka memberi.  Bila kita hanya suka menerima, selalu mengambil tetapi tidak pernah memberi, lama-kelamaan kehidupan kita akan berbau busuk:  masam, egois, tidak menyenangkan dan selalu berpikiran negatif terhadap orang lain.  Itu adalah dampak dari tidak adanya hal yang mengalir keluar dari dirinya.  Dunia berprinsip bahwa untuk menjadi kaya atau cara memperoleh harta adalah dengan menghemat sedemikian rupa dan menerima.  Sedangkan prinsip firman Tuhan adalah kebalikannya.  Di dalam Kerajaan Allah justru orang yang diberkati adalah orang yang menyebar dan menabur hartanya.  Tertulis:  "Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan."  (Amsal 11:24) dan  "Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga."  (2 Korintus 9:6).  Tuhan menciptakan kita untuk menjadi seperti sungai yang terus-menerus mengalir.

Janji Tuhan itu unik, ia hanya dapat dipahami apabila dipraktekkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar