Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Februari 2011 -
Baca: Ibrani 5:11-14
"Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat." Ibrani 5:14
Perjalanan hidup seorang Kristen harus mengalami pertumbuhan dari hari ke hari. Sebagaimana seorang bayi yang dilahirkan bukan sekedar menjadi bayi yang lucu dan imut selama bertahun-tahun, tapi pada saatnya ia akan berkembang menjadi anak yang sehat dan cerdas, masuk ke jenjang pendidikan dan akhirnya menjadi seorang dewasa yang mandiri.
Pula sebagai orang Kristen kita tidak hanya berhenti sebatas percaya kepada Kristus saja. Kita harus mengalami kelahiran baru, lalu terus berproses hingga menjadi seorang Kristen yang dewasa secara rohani. Itulah kehendak Tuhan bagi kita. Rasul Petrus menasihatkan, "...bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus." (2 Petrus 3:18a), agar supaya "...kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah." (Kolose 4:12). Apa yang dimaksud dengan dewasa rohani? Dewasa rohani berarti menjadi serupa dengan Kristus dalam hal karakter. Jadi setiap orang percaya harus memiliki perubahan hidup, salah satunya dalam hal karakter, yang semakin menyerupai karakter Kristus. Sudahkah karakter Kristus ada dan menjadi bagian dalam hidup kita sehari-hari? Memiliki buah-buah Roh adalah tanda bahwa seseorang memiliki karakter Kristus: "...kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri." (Galatia 5:22-23a).
Dewasa rohani juga berarti mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan dan mau melakukan ketaatan. Kita bukan hanya sekedar mahir dan paham akan isi Alkitab, namun perbuatan dan tindakan kita juga harus benar-benar selaras dengan firman tersebut. Perlu kita ketahui bahwa kedewasaan rohani itu tidak terjadi secara otomatis, tetapi merupakan suatu proses dan butuh kedisiplinan dari kita. Oleh karena itu "Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang." (1 Timotius 4:7b-8). Jangan sekali-kali menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah karena kedewasaan rohani tidak terjadi secara instan!
Mempelai Kristus adalah orang-orang Kristen yang dewasa.
Baca: Ibrani 5:11-14
"Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat." Ibrani 5:14
Perjalanan hidup seorang Kristen harus mengalami pertumbuhan dari hari ke hari. Sebagaimana seorang bayi yang dilahirkan bukan sekedar menjadi bayi yang lucu dan imut selama bertahun-tahun, tapi pada saatnya ia akan berkembang menjadi anak yang sehat dan cerdas, masuk ke jenjang pendidikan dan akhirnya menjadi seorang dewasa yang mandiri.
Pula sebagai orang Kristen kita tidak hanya berhenti sebatas percaya kepada Kristus saja. Kita harus mengalami kelahiran baru, lalu terus berproses hingga menjadi seorang Kristen yang dewasa secara rohani. Itulah kehendak Tuhan bagi kita. Rasul Petrus menasihatkan, "...bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus." (2 Petrus 3:18a), agar supaya "...kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah." (Kolose 4:12). Apa yang dimaksud dengan dewasa rohani? Dewasa rohani berarti menjadi serupa dengan Kristus dalam hal karakter. Jadi setiap orang percaya harus memiliki perubahan hidup, salah satunya dalam hal karakter, yang semakin menyerupai karakter Kristus. Sudahkah karakter Kristus ada dan menjadi bagian dalam hidup kita sehari-hari? Memiliki buah-buah Roh adalah tanda bahwa seseorang memiliki karakter Kristus: "...kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri." (Galatia 5:22-23a).
Dewasa rohani juga berarti mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan dan mau melakukan ketaatan. Kita bukan hanya sekedar mahir dan paham akan isi Alkitab, namun perbuatan dan tindakan kita juga harus benar-benar selaras dengan firman tersebut. Perlu kita ketahui bahwa kedewasaan rohani itu tidak terjadi secara otomatis, tetapi merupakan suatu proses dan butuh kedisiplinan dari kita. Oleh karena itu "Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang." (1 Timotius 4:7b-8). Jangan sekali-kali menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah karena kedewasaan rohani tidak terjadi secara instan!
Mempelai Kristus adalah orang-orang Kristen yang dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar